Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Posisi Sex yang Paling Memuaskan Wanita

Senin, 20 Februari 2012 | 03.17

Seksualitas - Banyak yang bertanya, sesungguhnya posisi manakah yang paling banyak mendatangkan kepuasan dalam berhubungan seks? Ini merupakan suatu pertanyaan umum, sebenarnya semua posisi bercinta yang di maksud untuk mendatangkan kepuasan seks yang maksimal bagi para pelakunya.
Posisi mana yang paling memuaskan, semua itu tergantung pada Anda yang melakukannya.

Banyak pria yang lebih menyukai pasangannya berada di atas, namun, para wanita kebanyakan lebih suka berada dibawah. Mereka bilang berbaring di ranjang lebih santai dan bebas menatap wajah pria yang dicintai, juga kenimatan pendahuluan. Apalagi tanpa harus banyak usaha ( keluar tenaga ), kepuasan seks bisa tercapai.

Untuk para wanita, bila posisinya di bawah, membuat mereka:
Bisa dengan bebas memandang pasangannya. Wanita juga bisa melihat ekspresi wajah pasangan, dan merasa sangat dicintai bila ekspresinya tercapai.
Memberi rasa feminin dan erotis, dengan rambut yang terurai di bantal.
Posisi ini sangat indah secara estetika, sebab wanita tidak perlu merasa malu akan tubuhnya ( karena ketutupan tubuh pasangannya ).

Beberapa wanita mengatakan bahwa posisi di bawah membuat mereka lebih mudah mencapai orgasme kerena merasa lebih nikmat.
Variasi lainnya dalam rangka menemukan kepuasan berhubungan seks. Misalnya pada posisi misionaris ini, wanita bisa menaruh 1 atau 2 bantal di bawah pinggulnya, mencondongkan tulang panggul agar terjadi penetrasi lebih dalam, maka akan terasa suatu kenikmatan yang lain.
Juga bisa dengan kedua kaki direntangkan lebih lebar, melingkari pinggang atau bahu pasangan.
Posisi yang lain merupakan posisi menahan busur, ini adalah posisi spesifik yang sangat mudah dilakukan, posisi ini memiliki ciri gerakan yang khusus, yaitu ; Tumpuan tubuh wanita, kaki kanan diangkat dan kaki kiri lurus, paha dibuka sedikit agar lebar, lelaki melakukan penetrasi diatas.
Bila sang wanita cukup bugar, boleh juga mencoba variasi yang lain. Dengan cara menarik lutut ke arah dada, lalu rentangkan sedemikian rupa sampai sang pria bisa berada di antara mereka. Dengan posisi betis berada di sisi punggung sang pria, paha Anda menahan tubuhnya, dengan posisi ini keuntungannya dapat memberikan Anda keleluasaan untuk mengendalikan permainan, menahan berat tubuh sang pria, orgasme pun akan lebih mudah tercapai. 

Tetapi, yang perlu Anda perhatikan adalah, bagaimana pun posisinya, kunci permainannya adalah aliran adrenalin. Artinya, bila Anda merasa denyut nadi bertambah cepat, peluh mulai keluar, dan adrenali mengalir lebih deras, barulah seks akan memuaskan Anda. Bila pasangan menganggap seks hanya rutinitas, posisi apa pun tak akan dapat memuaskan. Jadi pertahankan aliran deras adrenalin itu dengan menyuruh pikiran Anda tenang. 

Disamping itu, sebenarnya saat berhubungan seks tidak memaku sebab pada akhirnya akan ditentukan oleh situasi dan kondisi, situasi dan kondisi ini yang tepat akan membangkitkan romantisme yang hangat, hingga membawa Anda sampai ke puncak orgasme.

03.17 | 0 komentar

NTT Propinsi Jagung Slogan Belaka...! Gudang Jagung Dimana?

KOTA-Online (Kupang)-SEBAGIAN masyarakat NTT berpendapat, menjadikan wilayah Nusa Tenggara Timur sebagai Propinsi Jagung sesungguhnya sebuah ‘mimpi buruk’ atau semata slogan politik dari FREN untuk mendorong popularitas Drs. Frans Lebu Raya dan Ir. Esthon L. Foenay, M.Si- untuk melaju pada pertarungan pemimpin NTT periode berikutnya. Karena, di tahun keempat periode pertama Fren memimpin, NTT sebagai provinsi jagung masih kuat sebatas slogan. Faktanya, di berbagai pelosok NTT semua orang masih terus berteriak soal rawan pangan. Pertanyaannya, selama empat tahun NTT menjadi provinsi jagung, dimana lumbung jagung yang disediakan pemerintahan FREN untuk mencegat rawan pangan itu. Jika ada, dimana lokasinya dan berapa gudang jagung yang sudah disediakan sebagai cadangan makanan (foot security) bagi rakyat NTT? 

Ironis. Hampir setiap tahun NTT tidak pernah luput dari berita rawan pangan yang mengakibatkan sebagian masyarakat pada tahun 2011 silam dikhabarkan mengkonsumsi biji asam atau makan putak dan ubi hutan. Masyarakat seakan tidak peduli rawan pangan karena gagal tanam atau gagal panen padi dan jagung oleh akibat kemarau panjang, atau akibat serangan hama 

Menyoal Provinsi Jagung, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provisi NTT, Ir. Anis Tay Ruba mengatakan, program pemerintah NTT untuk menjadikan NTT Provinsi Jagung itu bukan slogan tapi program nyata. Dan masyarakat yang berteriak laparhampir setiap tahun itu, sesungguhnya bukanlah ketiadaan pangan sama sekali. Akan tetapi hanya ketiadaan beras atau padi. Padahal disana-sini masih kita jumpai ada jagung, ubi-ubian, pisang, dan lain-lain. Pangan lokal inilah pengganti beras atau nasi yang sama nilainya dengan orang makan nasi, tegas Anis.
Berikut petikan wawancara wartawan Mingguan KOTA Marthen Radja  dengan Ir. Anis Tay Ruba, di ruang kerjanya pecan lalu:

Mingguan Kota (MK) : Selaku kepala dinas,  apa yang anda lakukan dalam menjadikan NTT Provinsi jagung?
Anis Tay (AT) : Sebagai instansi teknis dan merupakan perpanjangan tangan dari Gubernur kami siap mengamankan program ini. NTT Provinsi Jagung sesungguhnya mau mengatakan bahwa konsumsi utama masyarakat NTT adalah jagung bukan nasi atau beras. Kan sudah secara turun-temurun makanan local kita adalah jagung, ubui-ubian, pisang, dan kacang-kacangan. Sehingga menjadikan NTT sebagai Provinsi Jagung sebenarnya hanya mau mengkampanyekan kembali kepada masyarakat bahwa makan jagung itu tidak kalah istimewanya dengan makan nasi. Masyarakat kitakan selalu beranggapan kalau makan nasi atau menyuguhkan tamunya dengan nasi itu sudah luar biasa dan bergengsi. Nah, pola-pola lama inilah harus dirubah sesuai dengan karakter dan kekhasan masyarakat kita. Jagung adalah makanan khas orang NTT.

MK : Pandangan sebagian besar masyarakat bahwa menjadikan NTT Provinsi Jagung sasarannya bukan untuk kesejahteraan masyarakat akan tetapi untuk kepentingan politik 2013. Komentar anda?
AT : Ha….ha…Silahkan orang kebanyakan dengan tafsirannya masing-masing. Akan tetapi pemerintah menggulirkan program apapun untuk kesejahteraan rakyat banyak. Pemerintahan mana yang tidak ingin rakyatnya maju dan sejahtera? Pemerintah NTT menjadikannya Provinsi Jagung bukan tanpa alasan mendasar. Masyarakat NTT sudah secara secara turun-temurun mengkonsumsi jagung. Sayangnya produksi jagung tidak sebanding dengan kebutuhan konsumsi masyarakat. Sehingga pemerintah berupaya menaikkan produksi jagung dalam setiap tahunnya, paling tidak untuk memenuhi kebutuhan (buffer stock). Selaku dinas teknis yang mengelola bidang pertanian, kami punya tangung jawab moril dalam menjawabi kebutuhan pangan masyarakat itu. Jadi saya kira kalau untuk kepentingan politik jabatan sama sekali tidak ada. Kecuali kepentingan politik untuk kesejahteraan masyarakat, itu iya!
Satu hal yang perlu digarisbawahi bahwa setiap tahunnya sebagian masyarakat NTT berteriak kelaparan dimana. Sesungguhnya masyarakat kita hanya ketiadaan beras/padi saja, tetapi pangan local lainnya masih ada. Masyarakat masih punya jagung, ubi-ubian, pisang, dan lain-lain. Nah, upaya kita adalah memberdaya pangna local yang ada. Makan (baca: konsumsi) jagung inikan menunjukkan ciri khas masyarakat NTT yang sudah membudaya.  Selain menunjukkan kekhasan NTT, mengkonsumsi  jagung juga memiliki nilai gizi yang sama dengan nasi atau beras atau bahkan nilai gizinya lebih tinggi dari nasi. Sehingga masyarakat jangan hanya bersandar pada beras jika masa paceklik tiba. Jadi kalau setiap tahunnya media selalu mengabarkan ada kelaparan dimana-mana itu dikarenakan masyarakat sudah ketiadaan padi atau beras lagi. Jika kita amati dari dekat, masih ada jagung yang tersimpan di lumbung atau dalam bahasa daerah ‘Bo’ (Ngada), ‘Kebo’ (Ende), atau ‘Lopo’ (Timor). Padahal di kebun sana masih ada pisang, ubi-ubian. Nah, oleh akibat tingginya tingkat ketergantungan masyarakat NTT itu pada nasi atau beras itulah maka dikhabarkan media massa bahwa ada kelaparan dimana-mana. 

MK : Berbicara soal produksi jagung dari segi  geografis apakah kondisi NTT mendukung peningkatan produksi jagung sesuai target?
AT : Semenjak pertama kali bergulirnya program jagungnisasi tahun 2008, sebagai dinas teknis sudah banyak kajian-kajian teknis yang mendalam sebelum menjalankan program. Diantaranya mendata dan menetapkan wilayah-wilayah strategis yang menjadi sasaran pengembangan jagung. Selain itu dilakukan sinkronisasi program lintas sector baik di provinsi maupun kabupaten/kota. Sehingga output yang dicapai pada tahun pertama, pada musim tanam (MT) 2008/2009 secara data terlihat ada peningkatan produksi jagung. Dan peningkatan produksi jagung ini terus berlangsung hingga MT 2010/2011.

MK : Bisa dijelaskan secara rinci rata-rata capaian produksi jagung  pertahunnya?
AT :  Secara angka produksi jagung dalam tiga tahun terakhir, angka produksi jagung dari petani NTT ada trend meningkat namun tidak seberapa.  Ada banyak persoalan yang kita temui di lapangan selain persoalan kondisi alam serta iklim yang ada. Faktor sosial budaya masyarakat setempat juga merupakan sisi lain dari permasalahan yang ada. Sudah menjadi budaya kalau petani kita menanam jagung hanya untuk kebutuhan konsumsi keluarga. Masyarakat belum sampai berpikir bagaimana prospek ke depan jika melipatgandakan jumlah areal tanaman jagung yang berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga.
            Dengan adanya program jagungfnisasi ini, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT terus melakukan pembenahan dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan secara berkala di tingkat petani. Selain itu intervensi dari berbagai dinas/intansi atau kerjasama lintas sector untuk mensinergiskan program yang ada, baik antar instansi di tingkat provinsi maupun di kabupaten/kota. Dan hasilnya pada tiga tahun terakhir ini produksi jagung di kalangan petani mengalami peningkatan. Dari data yang ada produksi jagung tahun 2008-2010 jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan produksi rata-rata tiga tahun sebelumnya. Pada tahun 2008 angka kenaikan produksi mencapai 676,044 ton. Tahun 2009 mencapai 638,901 ton dan tahun 2010 mencapai 653,620 ton atau kenaikan rata-rata tiga tahunan sebesar 656,188 ton. Sedangkan tiga tahun sebelumnya hanya mencapai 549,920 ton atau selisih 106,268 ton (2008-2010). Capaian target tahun 2008-2010 diatas angka rata-rata target pada tahun 2005-2007 ini terwujud di lapangan karena kita lakukan diversifikasi tanaman.

MK: Sampai kapan target ‘mimpi’ NTT Provinsi jagung itu menjadi kenyataan?
AT :  Berbicara soal target itu relative dalam sebuah program pembangunan. Akan tetapi dari angka produksi seperti yang saya jelaskan terdahulu, dari tahun ke tahun selalu meningkat. Itu artinya kesadaran masyarakat untuk menanam dan terus mengkonsumsi jagung (pengganti beras) menunjukkan trend meningkat. Dimana secara angka per penduduk mengkonsumsi pangan (jagung) mencapai lebih dari 41 kg perkapita pertahun dari keadaan sebelumnya hanya kurang dari 36 kg. Tinggal sekarang upaya pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota untuk secara sinergis dan simultan mengangarkan dana secukupnya untuk perluasan lahan produksi dan peningkatan produksi jagung dalam setiap tahun. Sejalan dengan perhatian Menteri Pertanian bahwa NTT sebagai salah satu sentra produksi jagung maka bantuan pengadaan benih jagung sebagian besar berasal dari dana APBN. Sehingga pada tahun 2011 dar kemnterian Pertanian mengalokasi sejumlah dana untuk pengadaan benih jagung Komposit dan benih jagung hibrida, yang pengalokasiannya langusng ke kabupaten sasaran. Sedangkan secara regional Pemerintah NTT pada tahun 2011 mengalokasikan dana APBD Provinsi sebesar Rp 3.760.500.000 untuk pengadaan benih komposit sebanyak 4-6 ton. *
Oleh: Marthen Radja
01.13 | 0 komentar

Barnabas: MBD Potensi SDA Berlimpah, Siap Bersaing dengan Kabupaten Lain. *Oyang Orlando: Masa Jabatan Orno Selesai Baru Rakyat MBD Bisa Maju

Minggu, 19 Februari 2012 | 23.53


 


Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya, Drs. Barnabas Orno.
 
KOTA-Online (Jakarta) Sebagai salah satu Kabupaten Kepulauan NKRI yang baru dimekarkan tahun 2008, Maluku Barat Daya (MBD) memiliki 20 pulau yang kaya akan potensi sumber daya alam (SDM). Diantaranya, tambang emas pulau Wetar dan tambang  gas abadi di blok Marcela.
Dengan potensi hasil laut yang sangat melimpah, Kabupaten Maluku Barat Daya tidak kalah dengan daerah- daerah penghasil potensi laut lainnya. MBD juga sangat kaya dengan keindahan- keindahan obyek  pariwisata, walaupun belum terkelola secara optimal.


Selain letaknya berdekatan langsung dengan negara tetangga seperti Australia dan Timor Leste, MBD juga merupakan daerah perbatasan yang berpeluang untuk menjadi garda terdepan NKRI bagi kedua negara tetangga.

Wajar, bila usai dilantik menjadi Bupati MSD 2011-2018, pada April 2011 lalu, Barnabas Orno langsung tancap gas mengenjot pembangunan inprastruktur, sarana dan prasarana perkantoran yang telah menjadi program kerja seratus harinya.


“Daerahnya saat ini masih jauh tertinggal. Kita sangat membutuhkan dukungan atau regulasi dari pemerintah pusat untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Maluku Barat Daya,” kata Bupati Barnabas Orno seusai mengikuti acara Rapat Kerja Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di hotel Redtop, Jakarta, kepada LICOM, Jumat, (16/12/2011).


Diakui Bupati Barnabas Orno, saat ini dia diberi kepercayaan Pimpinan Pusat PDIP untuk menjadi Ketua DPC Kabupaten Maluku Barat Daya. Sehingga sebagai pimpinan daerah, PDIP ikut serta menjadi peserta Rakernas PDIP yang diadakan di Bandung beberapa waktu lalu.

“Memang Kabupaten Maluku Barat Daya masih tertinggal dari kabupaten-kabupaten lain di Indonesia, khususnya di bidang pembangunan  infrastruktur dan sarana transportasi  darat, laut dan udara serta sumber daya manusia (SDM). Hal ini harus dimaklumi, mengingat Kabupaten Maluku Barat Daya baru terbentuk pada tahun 2008 dan masih sangat muda belia. Tapi saya optimis ke depan Maluku Barat Daya akan maju dan berkembang seperti daerah-daerah kabupaten lain di Tanah Air,” ujar Barnabas.


Menurut dia, pihaknya kini tengah giat-giatnya membangun atau menyediakan sarana  jasa transportasi laut  seperti kapal yang sangat dibutuhkan masyarakat di Maluku Barat Daya. Karena ini sesuai dengan keadaan geografis daerah  yang banyak terdapat pulau-pulau kecil.



Masa Barnabas Orno Usai Baru Rakyat MBD Bisa Maju
 
Sementara itu, Oyang Oralando Petrusz, salah satu takoh masyarakat MBD berpedapat  bahwa Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, justru tidak banyak berefek kepada kesejahteraan masyarakat MBD secara menyeluruh karena, terlanjur dipimpin oleh seorang Bupati yang tidak memiliki sense of crisis. Pasalnya, APBD yang dialokasikan pemerintah pusat sebagai dana stimulan guna merangsang percepatan pembangunan diberbagai sektor, cendrung tidak dimanage dengan baik. Sebagian dana APBD yang dialokasikan pada sektor belanja modal lebih banyak jatuh ke kantong para pengusaha dari luar daerah. Sebagai balas jasa politik. Hal ini dapat berdampak pada terjadinya capital fligth.
 
"Bagaimana masyarakat MBD bisa merasakan dan menikmati potensi daerahnya dengan baik. Wong, APBD yang jelas-jelas sebagai dana stimulus dari Pemerintah Pusat untuk mendorong kemajuan dan merangsang lahirnya pertumbuhan ekonomi warga saja tidak jatuh ke tangan masyarakat kecil. Apalagi mau bicara soal potensi alam di perut bumi kabupaten ini yang masih tersimpan, dan membutuhkan campur tangan pihak ketiga. Jangan harap masyarakat menikmati akan kekayaan alamnya. Yang pasti, setelah orang seperti Baranabas Orno, selesai masa jabatan baru masyarakat bisa menikmati kekayaaan alamnya, secara bebas," kata Oyang Orlando Petrusz, tokoh masyarakat MBD , melalu tlp selulernya.
Soal janji bupati bahwa pihaknya tengah menyediakan sarana trasportasi laut, menurut Oyang Orlando justru jauh dari apa yang disebutkan. Bahwa terjadi dugaan penyalahgunaan keuangan negara dalam proses pembelian sebuah kapal kayu yang konon dibeli oleh pemerintah MBD oleh Dinas Perhubungan MBD, yang diberi nama "KM Kalwiedo."  Kapal ini kemdian dinilai tidak layak layar karena bangunan kapal ini tidak coouk untuk melayari perairan laut di MBD. Kapal yang dibeli dengan dana APBD MBD tahun 2010 itu kini tengah diparkir di pelabuhan pantai Jawalang-Pulau Kisar, akibat tidak bisa difungsikan. Para ABK kapal itu takut  kalau dalam perjalanan Kapal Motor Kalwiedo tiba-tiba karam karena tidak mampu melawan gelombang laut. "Type kapal itu tidak bisa mengarungi laut seganas di perairan laut MBD."
"Kapal ini dibeli di Kalimatan. Sebetulnya kapal ini dirancang khusus untuk melintasi sungai dan danau, bagaimana mungkin dia bisa melawan gelombang laut yang ganas di MBD. Kapal itu nilainya cukup mengejutkan yakni Rp 2,3 miliar. Padahal harga kapal itu berkisar Rp 600 - 700 juta. Menurut saya, Bupati Baranabs Orno pandai melindungi anak buahnya yang terindikasi korupsi. Bagaimana mungkin, sampai sekarang Kepala Dinas Perhubungan MBD belum juga diperiksa soal kapal itu. Bisa saja terjadi konspirasi kuat antara Sekda MBD Sarles Kaparesi dan Bupati untuk melindungi Kadis Perhubungan MBD John Tangkuman yang disebutkan adalah orang kepercayaan Baranbas Orno," tegas  Orlando Petrusz. 
         foto dok/yesayas: Kadis Perhubungan MBD, John Tangkuman, kedua dari depan tengah mengutak-atik hp. Tampak di depan lenca kamera, salah satu Anggota DPRD MBD Gelion Tumangken yang masuk dalam Komisi C DPRD MBD yang ikut terlibat aktif dalam proses pebahasan sampai pembelian Kapal KM Kaliwiedo. 
Kajati Maluku Usut Kasus Pembelian KM Kalwiedo di MBD
Orlando meminta agar aparat Kepolisian dan Kejaksaan Tinggi Maluku segera menyelidiki proses tender hingga pada tingkat pembelian KM Kalwiedo itu.  Dia menambahkan bahwa, apa pun yang dibicarakan oleh Barnabas Orno kepada publik soal Wilayah MBD itu, sama-sekali tidak keluar dari hati yang tulus tetapi sekedar dari mulutnya untuk menyenangkan teling orang yang tidak pernah mengenal  sosok seorang mantan Wakil Bupati MTB itu. 

"Kita akan sulit percaya Bupati Barnabas. Satu contoh konkrit saja bahwa, masak Komisi B  DPRD MBD sedang menggelar rapat kerja bersama mitra kerjanya di ruang rapat Komisi DPRD MBD,  justru dibubarkan oleh Satpol PP MBD atas perintah Bupati Barnabas Orno dan Sekda MBD. Babagaimana daerah itu mau maju, DPRD yang menjadi mitra kerja pemerintah, sungguh dianggap remeh bahkan tidak dihargai sama-sekali," tegas Orlando Petrusz. *.  
Oleh: Noviyanto dan Yesayas 
23.53 | 0 komentar

Angota Polsek Tepa-MBD, Briptu Thobias Daniel Aniya Warga



 
KOTA-Oline (Kupang)-Institusi Polri, kembali  tercoreng akibat ulah oknum anggota Polsek Tepa Kota, Kecamatan Babar Barat. Karena sering bertindak sebagai "Kepala Geng" dan memukul warga secara membabi buta. 
Karena itu, warga Kecamatan Tepa Kota, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) mengaku sudah tidak tahan lagi dengan perilaku Briptu Thobias Daniel, karena tidak lagi sebagai Polisi Negara pengayom masyarakat dan aparat penegak hukum.

“Kami minta agar Kaplda dan Kapolres MTB segera tarik oknum angota Polsek Tepa itu, kalau tidak kami bisa main hakim sendiri, jika Briptu Daniel sudah bertindak jauh di luar batas-batas kewajaran,” kata salah satu warga Tepa Kota, Nyong Keitaru, kepada Kota-Online, lewat tlp gangamnya.

Dengan pangkat, senjata dan uniform yang menempel badannya, dia tidak segan-segan bertindak kasar terhadap warga bahkan tidak segan-segan menghajar warga hingga babak belur. Pekan lalu, Kamis, 16 Pebruari 2012, Briptu Thobias Daniel kembali berulah. Dia masuk secara membabi buta di rumah salah seorang warga, kemudian menghajar semua anggota keluarga di rumah itu. Seorang ibu setengah baya dan anaknya akhir menjadi bulan-bulanan oknum anggota Polsek, karena melawan.

 “Dia menghajar ibu dan anaknya hingga babak belur, hanya gara-gara ia mencurigai salah satu anggota keluarga itu mencoba menghalangi jalan ketika Briptu Thobias melaju dengan kecepatan tinggi melintasi lorong depan rumah keluarga itu. Beta saksikan dia pukul mama itu dengan anaknya sampai babak-belur,” kata Nyong Keitaru.

Singkat tercita, kehadran oknum anggota Polri ini di Polsek Tepa Kota, sudah cukup meresahkan. Untuk itu, warga di sana meminta agar segera dia dipindahkan dari Polsek itu, karena oknum aparat penagak hukum ini juga sering berperan sebagai "kepala geng," menggerakan anak-anak muda setempat untuk mengacaukan suasana ketenangan warga. “Yang lebih menyakitkan lagi, ketika ada acara pesta nikah, ketika itu tanggal 16 Februari di salah satu rumah warga, yang justru dia (Briptu Thobias Daniel dipercayakan  sebagai ketua keamanan malah dia yang mengacaukan acara itu. Dia pimpin anak-anak muda untuk hajar masyarakat yang mencoba melawan,” kata Nyong Keitaru, salah satu warga Tepa, Babar Barat, melalui tlp selulernya.

Menurut Nyong, Oknum anggota Polsek ini, menjadi salah satu aktor pemicu ketidak-nyamanan warga di Tepa kota selama ini. “Bapa, itu Polisi, dia suka selingkuh dengan orang pung bini nikah. Kalau ada yang coba-coba omong namanya dan kalo dia dengar, itu pasti dia cari hal. Dia bawa ke Polsek lalu hajar sampe babak-belur. Dia tidak segan-segan tendang dengan boning, tinju anak-anak, ibu-ibu yang sudah tua, di dalam rumah mereka, sesuka hati kapan saja,” beber Nyong.

Atas kelakuan oknum anggota Polsek itu, sebagian masyarakat yang sudah merasakan berbagai perlakuan bejat anggota Polsek itu, meminta Kapolda Maluku dan Kapolres MTB agar segera oknum polisi itu dipidahkan, atau ditarik ke Polda atau Polres. “Kalau Kapolda atau Kapolres sekedar meminta klarifikasi dari dia (Briptu Thobias-red) dia tidak akan mengaku perbuatannya. Dia pasti menyangkal, padahal kalau Polda bentuk tim lalu datang selediki perbuatan oknum Polsek ini, akan ketahuan belangnya,” tambah Nyong lagi. *
Oleh: Yesayas Petrusz
18.30 | 0 komentar

SIAPA PENGGANTI WALIKOTA SEKARANG “DUO DAN” ? (Uang dan Popularitas Tak Menjamin Menang Pilkada Kota Kupang)



KOTA-Online (Kupang) Berbagai pikiran kritis warga menyusul mengerucut pasangan calon Walikota dan Wakil Waliktoa Kupang, periode 2012-2017. Bahwa dengan berakhirnya pendaftaran pasangan calon pemimpin kota 16 Pebruari 2012 lalu, ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kupang, muncul  berbagai pertanyaan warga soal siapa yang bakal menggantikan Daniel Adoe dan Daniel Huurek. 


Secara idealis, semua warga Kota Kupang, baik yang punya hak memilih dan yang belum punya hak memilih justru menggantukan harapan bagi figur baru karena, akan jauh lebih oyektif dalam memberikan dan netral memperlakukan masyarakat kota ini. Untuk itu, dari nada-nya warga cederung sedikit memaksa agar sekiranya walikota pengganti “DUO DAN” nanti tidak belajar dari kegagalan pendahulunya. 

Tawaran beberapa pemikiran yang disampaikan terkesan sederhana, tapi merupakan kenyataan yang sehari-hari terjadi dan dialami warga kota. Kondisi itu juga terjadi di depan mata para pejabat kota, namun cenderung diabaikan, hingga akhir masa jabatan. "Menurut saya, Kota Kupang harus di tata. Terminal Kupang dan kawasan Jalan Sliwangi itu juga harus di tata. Jangan jadi kawasan kumuh, itu wajah Kota Kupang. Para pedangan kakilima dan para penjual bakso dan makanan di sana harus disingkirkan dari jalan itu pada malam hari, karena sangat menggangu mobilitas perekonimian NTT. Karena itu jalan poros Timor Daratan, itu jalan trans nasional. Kawasan Jalan Siliwangi kan bisa dibuat mirip Maliobor di Yogykarta,  kan baik," ujar Ambros Radja.


Dari berbagai pendapat yang berhasil direkam Kota-Online, hampir lebih separuh warga berpendapat bahwa walikota pengganti “DUO DAN” mesti mampu memperhatikan warganya agar mendapatkan kehidupan yang lebih layak dengan konsentrasi penuh terhadap enam kebutuhan pokok yakni; pangan, sandang, tempat tinggal layak, kesehatan yang layak, pendidikan dan ada jaminan masa depan.

Ruang Terbuka Bisa Dinikmati Bebas
Selain itu, walikota mendatang mesti dapat mempersiapkan suatu lingkungan hidup sehat, nyaman dan bisa menyediakan fasilitas umum sederhana murah dan bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Lingkungan diharapkan tak boleh kumuh, sanitasinya terkelola secara detil dan modern hingga ke pekampungan penduduk. Pasar-pasar tradisional harus dipercantik dengan manajemen yang rapi, sehingga bisa menambah PAD bagi daerah. Pedagang kaki lima dapat diperhatikan dengan baik jika perlu difasilitasi dicari tempat memungkinkan dapat diawasi dengan baik. Karena PK-5 adalah salah satu pilar ekonomi yang kuat jika diberdayakan secara optimal. Warga meminta Walikota juga dapat memperhatikan fasilitas umum dan atau ruang terbuka, harus bisa dinikmati secara luas dan difungsikan tanpa diskriminasi. 

Soal  pelayanan publiknya, diharapkan dapat diakases semua golongan tanpa kecuali. Kebanggaan masyarakat sebagai warga Kota Kupang harus terus timbul dengan prestasi-prestasi dan karya nyatanya. Seni, sastra olahraga dan berbagai bentuk kreasi dan pertunjukan harus tereksplorasi dan terfasilitasi.
Harga Diri Seorang Walikota
Terasa begitu sulit mencari seorang pemimpin kota yang betul-betul mampu menahan hawa nafsu dan keinginan memiliki lebih dari hak-haknya. Meskipun faktanya,  baru terjadi dua kali perubahan figur walikota di Kupang namun sejauh itu pulah banyak meninggalkan kesan yang kurang memuaskan warga. Untuk itu, periode kepemimpinan pasca DUO DAN diharpkan akan lahir sosok yang benar-benar mampu menahan diri dan bisa menjaga harga dirinya di depan publik. 

“Kebersamaan dan solidaritas sosial seorang walikota harus terus tumbuh, kepemimpinan dan karakter kerakyatan, rasa kepedulian sosial yang tinggi dan tanpa pamrih harus lebih ditonjolkan. Kita tidak lagi butuh pemimpin yang tidak konsisten. Antara perkataan dan perbuatan tidak searah,” tegas Amdemus Baun, salah satu warga kota.

Kota Kupang mesti sebagai garda depan perdagangan barang dan jasa. Idustri barang jadi harus bisa dihasilkan dari Kupang yang kemudian bisa diekspor jauh ke luar Kota Kupang. Posisi strategis pelabuhan Tenau, di Kawasan Timur harus betul-betul berfungsi secara ekonomis sampai pada seluruh lapisan masyarakat. Semua itu memungkinkan karena kita memiliki potensi-potensi dari sisi pendidikan dan perguruan tinggi yang berkualitas. Karenanya, perguruan tinggi harus digenjot secara radikal, progresif berorientasi kapitalistik, tapi sebaliknya pro rakyat.
Tingkatkan Kepercayaan Diri

Masyarakat Kota Kupang juga harus meningkatkan kepercayaan diri untuk berdiri sejajar dengan masyarakat kota lain. Berpikir lebih terbuka lagi, maju dan berkembang. Tidak konsumeris, tidak mengekor, tapi produktif dan berada di depan. Mewujudkan mimpi tersebut tak mungkin cukup dalam satu periode jabatan walikota.

Sebagai walikota periode 2012-1017, kita hanya bisa hanya meletakan dasar-dasar mental birokrasi dan system pemerintahannya, serta dasar-dasar mental masyarakat untuk lebih produktif. Fasenya sampai dasar-dasar tersebut secara manajerial, secara bergulir. 


Warga Kota Butuh Pemimpin Baru!
Sesungguhnya, ketika kita menelusuri lorong, gang ke gang yang lain, masuk satu RT tembus RW yang lain di Kota Kupang, kita temukan padangan berfariasi soal idialnya sosok seorang walikota pesca "DUO DAN."  Warga lebih banyak mengharapkan kiranya pemimpin Kota Kupang mendatang mesti figur baru.


 "Saya kira warga Kota Kupang sudah tahu. Apa yang sudah dibuat oleh pemimpin kota sekarang dan apa yang belum di buat. Apapun program baru yang ditawakan calon walikota Daniel Adoe Dan Hurek hari ini tidak bisa mempengaruhi cara memimpin mereka untuk periode kedua. Malah lebih parah lagi dri periode pertama," ujar Melkisedek Pello, Salah satu warga Kota Kupang.


Sekedar diketahui bahwa selain wajah lama (pasangan Daniel Adoe-Daniel Hurek, Jefri Riwu Kore-Kristo Blasin,  Yonas Salean-dr Herman Man) Mucul juga figur calon walikota wajah baru seperti dr Yovita Mitak, Paul Lianto, Viktor Lerik dan Mency Pelokila. Semua figur ini memilki kayakinan bahwa mereka akan memenangkan pertarungan pada tanggal 7 Mei 2012 mendatang. Yang pasti tidak hanya dua indikator yang digunakan warga dalam memastikan siapa yang bakal keluar sebagai pemenang Pilkada Kota Kupang yakni popularitas dan finansial. Namun ada variabel lain yang ikut mempengaruhi masyarakat pemilih di Kota Kupang adalah, suku, agama dan hubungan-hubungan emosional kekerabatan. "Krang katolik kalau bersatu, bisa figur yang beragama katolik, bisa menang Pilkada. Orang protestan jika kompak untuk memilih satu figur yang mereka anggap tepat, maka figur yang beragama protestan, saya kira bisa menang. Begitu pula, suku Timor jika tidak terpecah-pecah lalu mereka sepakat memilih salah satu kandidat, bisa juga keluarg sebagai pemenang. Jadi menurut saya popularitas dan uang tdak menjamin soenga kandidat keluar sebagai pemenang," kata Fransisco Andre, warga kota.


Ada prediksi sementara bahwa yang justru akan lebih menjadi perhatian publik adalah figur baru yang dianggap bisa membuat perubahan dalam memimpin Kota Kupang. "Saya lihat Ibu Yovita Mitak dan Paul Liyanto justru menjadi 'kuda hitam' kedua tokoh ini punya daya tarik tersendiri," kata Anton Balle, warga Kota Kupang.
Oleh: Yesayas Petrusz
15.05 | 0 komentar








My Facebook