Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Harry Teopilus Pemimpin yang Profesional dan Pluralis

Selasa, 03 Januari 2012 | 03.57




KOTA ONLINE (KUPANG) - SEBUT nama Harry Teopilus, bisa jadi semua orang di Kota Kupang langsung membanyangkan sosok yang berambut perak, tenang, periang dan sangat bersahaja. Nama bakal calon Walikota Kupang ini seakan sudah membudaya di kota ini. Sebut “HARRY”, konotasinya lebih kepada sosok seorang Harry Teopilus. Nah jika kita membolak-balikkan album pembangunan di Kota Kupang, pasti di sana terdaftar sederet nama para tokoh dan di sana juga pasti kita temukan nama yang terdiri dua kata, HARRY TEOPILUS.

Saking pandai menyesuaikan diri dalam segala situasi, tempat, dan semua momentum, Pak Harry, demikian sapaan akrab para karibnya, tidak pernah sepi dalam kesendirian. Ada saja kegiatan yang membuat ayah satu anak ini tidak betah di kursi. Bahkan belakangan semakin berperan aktif membangun ekonomi NTT, meskipun sudah purna tugas sebagai abdi negara (PNS). Dalam sepak terjang lelaki berdarah Sabu ini selalu menoreh cerita sejuk bagi siapa saja yang menjadi teman dan sahabatnya. “Pak Harry sekarang ketua harian Kawasan Pembangunan Ekonomi Terpadu (KAPET)  Mbay,” ujar Dedi, seorang kerabat Pak Harry.


Yang membedakan Harry dengan figur lain di Kota Kupang adalah tidak banyak berkamuflase. Dia melakukan sesuatu tindakan beradasarkan hitungan-hitungan pasti (praktis). Alhasil, lebih banyak orang menikmati buah karyanya ketimbang sekedar mendengar omongannya. Dia sangat cepat memahami kemauan dan kebutuhan orang yang membutuhkan pelayanan. Karakter dasar inilah yang membuat dia sangat dekat dengan warga Kota Kupang.

Baik kecil - besar, tua - muda, di Kota Kupang jika ditanya satu persatu soal  kedekatan sosialnya dengan figur yang satu ini, kira-kira jawaban yang muncul adalah “Ya, kalau Pak Harry, semua warga Kota Kupang pasti kenal. Dia dulu kan Kepala Dinas PU Kota Kupang, ketika almarhum Bapak SK Lerik, masih jadi Walikota.” Begitu jawaban yang sangat mungkin diperoleh.


Lelaki jangkung ini, mengisi hari-hari senggangnya dengan terus membangun persahabatan dengan siapa saja. Karena bagi dia, punya banyak sahabat, banyak kenalan banyak juga manfaat yang bisa diperoleh untuk menambah kualitas hidup dengan sesama.  Dalam membantu orang yang membutuhkan pertolongan darinya, ia tidak pernah memilah suku, agama, ras maupun golongan. Semua orang diperlakukan setara. Suami dari Ida Ayu Made Sumiaty banyak meninggalkan cerita menyenangkan baik dengan teman, kenalan, lebih-lebih dengan rekan-rekan sekantornya sewaktu masih berkarya di lingkup pemerintah Kota dan di Provinsi NTT.


“Pak Harry itu ‘tangannya terbuka’ bagi siapa saja. Ia memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Jika ada yang membutuhkan bantuan uluran tangan dari Pak Harry, tidak ada alasan. Ia langsung menjawab kebutuhan mendesak mereka yang membutuhkannya. Pribadinya sangat baik. Siapa yang pernah sama-sama dengan beliau, sudah pasti mengisahkan kesan simpatik,” ujar Leo seorang Warga Kota, yang mengaku pernah mengenal Harry Teopilus, secara dekat.

Pak Harry pandai memelihara hubungan baik dengan keluarga maupun dengan sahabat-sahabatnya. Bahkan dengan warga Kota Kupang lelaki humanis ini dikenal dekat. “Bisa di-cek kepada setiap orang yang punya pertalian keluarga dengan Pak Harry, pasti kesannya sangat baik,” tukas seorang kerabat dekat. 

Bukan saja soal duniawai. Harry Teopilus punya alasan tersendiri mengapa dia membangun relasi kuat dengan Sang Pencipta. Bagi Pak Harry sebesar apapun seseorang, secerdas apapun dia, adalah hampa jika tidak bersandar lekat dengan Tuhan. “Tuhan yang mengatur langkah kehidupan kita. Kalau takut Tuhan, pasti kita mengasihi sesama.  Apalagi sebagai pemimpin, takut akan Tuhan menjadi alat ukur ampuh untuk mengukur kadar  moralitas dan kualitas sosial seorang pemimpin,” kata Harry, kepada Mingguan Kota, pertengahan Desember lalu. 


Terlepas soal-soal pribadi, lelaki berdarah Sabu ini menyimpan sejumlah catatan penting tentang Kota Kupang. Sarjana Teknik Universitas Udayana, Denpasar tahun 1984 ini, termasuk dalam jajaran tokoh-tokoh terkemuka Kota Kupang. Merekalah peletak fondasi mula-mula kota ini. Melalui tangan terampilnya, Pak Harry telah ikut memoles kota ini menjadi kota yang cantik-manis, seperti yang sedang kita nikmati hari ini. 


Rekam Sukses Harry

 Ir. Harry Teopilus, lahir di Waingapu, Sumba Timur tanggal 20 April 1953. Harry menikahi seorang wanita ayu asal Pulau Dewata-Bali bernama Ida Ayu Made Sumiyati. Rumah tangga mereka dikaruniai Tuhan seorang puteri jelita, Cemara Ayu Teopilus. Tahun 1965, Harry menamatkan pendidikan dasarnya di Sekolah Rakyat, di Denpasar. Kemudian tahun 1968 ia menamatkan sekolahnya dari SMP Negeri di Waingapu. Kemudian tahun 1973 tamat dari SMA Kristen Waikabubak, Sumba Barat. Gelar sarjananya diraih pada tahun 1984 pada Fakultas Teknik Universitas Udayana. Tahun 2002, gelar pasca sarjananya ia raih pada Jurusan Studi Pembangunan di Universitas Satya Wacana Salatiga.

Riwayat kepangkatan 

Tanggal 1 Maret 1986 Harry diterima sebagai CPNS dengan golongan III/a, 1 Agustus 1987 sebagai Penata Muda/ III a, 1 April 1990 Penata Muda Tingkat I/ III b, 1 April 1994 Penata/ III c, 1 November 1997 Penata Tingkat I/ III d, 1 April 2001 Pembina/ IV a, 1 Juli 2001 Pembina Tingkat I/ IV b dan tanggal 1 Oktober 2005 Pembina Utama Muda/ IV c.


Tahun 1986-1987, Harry sebagai  Ass. Perencanaan Proyek Peningkatan Jalan Labuan Bajo-Larantuka-Melolo, Waingapu-Kupang, Motaain. 1997-1998, sebagai Ass. Operasi Proyek Peningkatan Jalan Penggantian Jembatan Prop. NTT. Tahun 1989-1994 sebagai Pimpro Penggantian Jembatan Provinsi NTT. Tahun 1993-1996 sebagai Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan-Subdin Bina Marga Provinsi NTT, tahun 1996-2001 sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kodya TK II Kupang. Tahun 2001-2005 sebagai Kepala Kimpraswil Kota Kupang, Tahun  2005-2009 sebagai Kepala Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Kupang dan tahun 2009-2010 sebagai Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT.
Diklat dan Kursus

Selama karier, Harry telah mengikuti beragam Diklat Penjenjangan dan Diklat Informal/Kursus. Adapun Diklat Penjenjangan yang pernah ia ikuti adalah: tanggal 1 November 1994-Januari 1995 SEPALA Departemen Pekerjaan Umum di Surabaya dengan predikat Baik, tanggal 25 Oktober-20 Januari 1996 SPAMA Departemen Pekerjaan Umum di Surabaya dengan predikat Baik Sekali, 1 Oktober 2001-Desember 2001 SPAMEN/DIKLAT PIM TK II di Bandar Lampung dengan predikat Memuaskan.

Sedangkan Diklat Informal/Kursus yang pernah diikuti adalah: Indonesia Bridges Course (IBEC) ke V di Bandung tanggal 3 Juli 1988-Februari 1989, Planning and Programming Course di Bandung tanggal 15-20 Juli 1991, An Introduction To Design Flood and Introduction To Probabilistic Mode For The Water Resources Engineer di Bandung tanggal 5 Mei-28 Agustus 1991, Diklat Pejabat Inti Proyek di Bandung tanggal 4 November - 4 Desember 1991, Konferensi Regional Teknik Jalan Ke -2 di Balikpapan tahun 1992, Bimbingan Teknis dan Penyuluhan Pelaksanaan Peradilan Tata Usaha Negara Departemen Pekerjaan Umum di Surabaya tanggal 7 - 8 September 1993, Diklat Teknis Fungsional Manajemen Perkotaan Jakarta tanggal 22 Juli - 3 Agustus 1996, Pelatihan untuk Pelatih Bidang Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Permukiman di Yogyakarta tahun 1996, Konferensi Regional Teknik Jalan Ke-5 (KRJT 5) Wilayah Tengah dan Timur di Yogyakarta tanggal 24 September 1997.

Penataran Kewaspadaan Nasional Angkatan II di Kupang tahun 1997, Diklat Teknis Fungsional Perencanaan dan Pemrograman Investasi Prasarana dan Sarana Perkotaan di Jakarta tanggal 27 Oktober - 7 November 1997, Terpadnas Angkatan II di Kupang tanggal 8-18 Desember 1997, Santiaji Politik Angkatan I Bagi Pejabat Struktural di Lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat II Kota Madya Kupang 16-18 Februari 1998,  Trainning and Workshop Benefit Monitoring and Evaluation Under Eastern Island Urban Development (sector) Project (EIUDP)-ADB LOAN 1292 INO di Ciloto tanggal 30 November-2 Desember 1998, Sosialisasi SNI 2001 tentang Beton, Baja, Gempa & Kayu tahun 2003, Diklat Keppres 80/Tahun 2003 Depdagri-Denpasar tahun 2004, Lokakarya Nasional SDA Kebijakan dan Implementasi UU No 07 tentang Sumber Daya Air di Jakarta tanggal 23-24 Februari 2005, Lulus Ujian Pengguna Anggaran di Kupang-Lulus : L 4 tanggal 13 Agustus 2005.

Selain itu, ia juga pernah berkunjung ke beberapa tempat di luar negeri. Tahun 1998, mengadakan kunjungan ke Darwin untuk Eksebisi Eight Ball Billiard membawa nama Pemda Kota Kupang dengan Northern Territory – Darwin. Tahun 2003 berkunjung ke Korea dan China guna mengikuti Seminar Permukiman/ Perkotaan. **

Oleh: Yesayas Petrusz