KOTA-Olline (Kupang)-Meski emakin melesatnya kemajuan kebutuhan manusia pada zaman modern, setiap orang menghabiskan detik demi detiknya untuk memutar otak mengatasi segala keterbatasannya untuk memenuhi kebutuhan, termasuk keterbatasan dalam hal finansial. Hal ini memang mutlak telah menjadi rutinitas manusia di zaman yang serba maju, sebab tersirat dalam hukum akal manusia bahwa manusia tak dapat bertahan hidup tanpa selembar uang. Keadaan seperti inilah yang menyebabkan beberapa orang dengan spontan mendapatkan ide untuk berkamuflase dengan keadaan di sekitarnya; mencari cara yang paling pas agar tidak tergilas oleh roda perekonomian.
Terbilang cukup jelas bahwa kebutuhan manusia akan uang telah membuka wawasan dan cara pandang mereka untuk melihat kesempatan, memilih strategi, bahkan mengubah tantangan menjadi peluang dalam mencapai targetnya. Adalah entrepeneurship, sebuah istilah yang mungkin tengah mencapai masa populernya saat ini. Secara harafiah berasal dari bahasa Perancis yang berarti orang yang mampu menghadapi tantangan. Namun seiring berjalannya modernsasi, istilah ini didefinisikan sebagai orang yang ingin dan bertekad untuk mempunyai atau membuka usahanya sendiri. Singkat kata, entrepeneurship berarti kewirausahaan, sedangkan enrepeneur berarti wirausaha. Topik mengenai kewirausahaan dan berwirausaha memang beberapa kali sempat didengung- dengungkan.
Pantaslah memang kewirausahaan didengung- dengungkan sebab telah menjadi salah satu alternatif untuk mendukung pemenuhan kebutuhan manusia. Tanpa menimbulkan banyak efek negatif, acap kali kegiatan berwirausaha telah berkontribusi bagi beberapa masalah klasik yang terjadi; sebut saja maraknya angka pengangguran dan kehidupan yang belum layak. Keampuhan berwirausaha nyatanya telah terbukti dalam mengurangi perbincangan mengenai pengangguran yang bertumpuk. Itulah mengapa kegiatan berwirausaha dianggap paling mampu mengatasi kesulitan mengiringi mahalnya kebutuhan yang harus dipenuhi. Berwirausaha pun telah menjadi trend masa kini. Tengoklah saja kegiatan yang berlangsung dibeberapa sekolah. Banyak sekali sekolah, terutama Sekolah Menengah Kejuruan yang menyelipkan ilmu berwirausaha bagi murid- muridnya. Dan respon para murid pun sangat baik.
Sebagai negara yang baru berkembang, maka keadaan Indonesia yang masih sedikit hiruk pikuk menuntut rakyatnya agar berlaku sekreatif mungkin termasuk dengan mengambil keputusan untuk menjadi seorang entrepeneur. Tak perlu banyak syarat dan ketentuan bak masuk dalam dunia politik. Dengan beberapa skill sederhana yang anda miliki maka teruslah mengembangkannya menjadi sesuatu yang akan menghasilkan uang. Lalu mengapa harus berwirausaha? Bukankah menjadi pegawai negeri akan lebih menguntungkan? Atau bermain- main dalam ramainya dunia politik, bukankah lebih terjamin? Pasti akan ada banyak orang yang memunculkan pertanyaan sejenis ini.
Memang benar sekali bahwa menjadi pegawai, menjadi politikus dan sejajarnya adalah hal yang menyenangkan. Namun marilah kita menoleh sedikit saja pada beberapa pernyataan, bahwa tidak semua rakyat memiliki kesamaan dalam tingkat pendidikan, para pegawai dibayar oleh negara, dan negara kita masih saja berputar mencari pintu keluar dari permasalahan ekonominya sendiri. Bukankah pernyataan ini mampu menyadarkan kita atau sekedar saja membuat anda menganggukan kepala tanda mengerti. Dalam sebuah kehidupan berkenegaraan pastilah tak semuanya akan sukses menjadi politikus atau pegawai sebab syarat pendidikan yang diminta masih dianggap sesuatu yang luar biasa dan mustahil bagi beberapa kalangan. Di lain sisi, cobalah anda berpikir sejenak apabila 98% penduduk Indonesia adalah pegawai yang dibayar negara, maka berapa banyak anggaran yang dikeluarkan?
Maka itulah, kewirausahaan kini mangajukan dirinya sebagai sesuatu yang dapat membantu. Dalam berwirausaha, anda memerlukan beberapa hal yang harus anda kembangkan dari dalam diri yaitu keberanian, tekad dan kemauan untuk membuka sebuah usaha. Selanjutnya mulailah anda merancang segala persiapan untuk membuka usaha. Apabila anda memiliki modal yang tak begitu besar maka anda bisa membuat sebuah bentuk usaha UKM (usaha kecil menengah). Memang tak dapat dipungkiri bahwa banyak sekali manusia yang ingin mencapai sebuah tujuan yang besar dalam satu langkah saja, sayangnya tak semua orang mampu melakukannya. Untuk itu apabila anda sendiri belum bisa mencapai tujuan yang teramat besar maka cobalah untuk memulai dari yang paling kecil. Rasa gengsi untuk membuka usaha kecil- kecilan harus anda buang jauh- jauh, justru seharusnya anda bangga. Sebab dengan membuka UKM anda telah berjasa membantu perekonomian negara sendiri dan itulah yang patut dibanggakan.
Sebagai seseorang yang memiliki kemauan menyatu dalam dunia wirausaha maka anda pun harus memahami beberapa fungsi ketika anda menjadi seorang wirausahawan/wati. Beberapa fungsi berentrepeneurship adalah sebagai penyedia lapangan kerja, sebagai penyerap pengangguran (unemployement), sebagai penekan angka kemiskinan dan yang paling fantastis yaitu sebagai penyumbang keuangan negara.Banyak orang berpikir bahwa lapangan kerja hanya akan tersedia oleh pemerintah. Padahal banyak peluang kerja yang bisa didapat melalui kegiatan entrepreneurship. Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi entrepeneur, maka disitulah fungsi pertama entrepeneurship akan berjalan.
Setelah fungsi pertama entrepeneurship terlaksana, yaitu sebagai pembuka lapangan kerja baru, maka fungsi kedua ini akan terlaksana dengan sendirinya. Perusahaan yang di bangun oleh seorang entrepreneur akan membutuhkan tenaga kerja sehingga pada kegiatan entrepreneurship, banyak pengangguran yang akan berubah haluan menjadi pegawai pada perusahaan yang di bangun. Apalagi bagi mereka yang menganggur akibat minimnya ketrampilan dapat menambah skill dengan mengikuti pelatihan sederhana yang diadakan oleh setiap perusahaan sebagai gerbang awal menjadi bagian dari sebuah perusahaan.
Ketika angka pengangguran terserap, fungsi ketiga akan mengiringinya. Semakin banyak pengangguran yang terserap, semakin sedikit pula jumlah orang- orang yang berteriak mengeluhkan kemiskinan yang semakin mencekik tak ada habisnya. Mereka yang menganggur tidak harus lagi berpangku tangan merenungkan nasib ataupun berbondong- bondong menadahkan tangan di setiap lampu merah. Setiap kegiatan usaha perlu membayar sumbangan bagi negara berupa pajak. Di sinilah peran entrepeneurship sebagai penyumbang akan berjalan. Semakin banyak entrepreneurship terlaksana, semakin banyak pula sumbangan keuangan yang terkumpul melalui beragam pajak yang telah ditetapkan seperti PBB ( pajak bumi bangunan), PPH ( pajak penghasilan) dan pajak barang berharga.
Sampai di sini, lihatlah berapa banyak kontribusi yang akan anda berikan bagi negara yang tercinta. Jadi putuskanlah mulai sekarang, apakah anda masih setia berharap menjadi pegawai ataukah akan menjadi wirausaha yang handal dan berguna bagi banyak orang. Oleh: Euginia V. Gleys Yap