KOTA ONLINE (KUPANG) Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Drs.Bruno Kupok mengatakan, pada awal tahun 2012 telah dibuka rute penerbangan Atambua – Kisar. “Maskapai penerbangan yang dibuka baru rutenya dari Atambua-Kisar PP adalah pesawat jenis Casa 212. Rutenya satu kali dalam seminggu. Dan ini pemerintah NTT lakukan untuk memperlancar transportasi udara sehingga mempermudah akses perhubungan antara wilayah-wilayah di kawasan Timur Indonesia,” jelas Bruno.
Menyadari akan keterbatasan dana pembangunan infrastruktur Bandar Udara, kata Bruno, pemerintah pusat dalam setiap tahunnya mengalokasikan sejumlah dana untuk kepentingan pembangunan dan perluasan Bandar udara, selain dukungan dana dari APBD I maupun APBD II. Untuk PPropinsi NTTT, meski perlahan tapi pasti setiap daerah terutama wilayah-wilayah perbatasan akan dilengkapi sarana dan prasarana pendukung kelancaran transportasi, terutama perhubungan laut dan udara.
Dia menyebutkan, mulai Januari 2012 pemerintah telah melakukan teken konttrak dengan pihak Merpati Nusantara Airlines mensubsidi 5 (lima) rute penerbangan. Kelima rute dimaksud masing-masing, Kupang – Sabu PP 3 kali seminggu, Sabu – Ende PP 1 kali seminggu, Sabu – Waingapu PP 1 kali seminggu, Kupang – Atambua PP 1 kali seminggu, dan Atambua – Kisar PP 1 kali seminggu.
Teken kontrak kerjasama perintis penerbangan Merpati dengan Dirjen Perhubungan Kementerian Perhubungan RI dengan pemerintah daerah yang difasilitasi pemerintah Provinsi NTT itu diawali dengan penandatanganan kerjasama pada tanggal 21 Januari 2012. Dimana pada hari itu, lanjut Bruno, dilakukan penandatanganan antara PPK Kemenhub Bandar Udara Tardamu Sabu, Michael Doga S.Sos dengan KPA Sabu, Ikhsan S.Sos dengan pihak PT MNA atas nama Djibrael S.D.P de Hoog selaku Distrik Manager.
Butir perjanjian kerjasama itu tertuang dalam Surat Keputusan No.05/PL.02/5/PPK/TS-2012 yang menyatakan, melaksanakan pekerjaan pengadaan jasa angkutan udara perintis. Dengan nilai kontrak sebesar Rp 8.311.600.000.
Dikatakan, mengingat NTT merupakan wilayah perbatasan antara Negara Timor Leste dan Negara Australia maka pemerintah pusat mengalokasikan dana APBN tahun 2012 lebih besar nilainya jika dibanddingkan dengan tahun sebelumnya. Berkaitan dengan dana pembangunan di bidang perhubungan di NTT, Bruno Kupok kepada wartawan membeberkan, pada tahun 2012 pemerintah pusat mengalokasikan dana APBN sebesar Rp 1.255.194.972.000. Sejumlah dana ini dibutuhkan untuk penambahan, perluasan dan atau pengembangan sarana dan prasarana. Masing-masing untuk perhubungan Darat Rp 90.173.353.00; perhubungan Laut Rp 751.252.287.000; serta bidang perhubungan Udara sebesar Rp 413.769.272.000.-
“Selain sarana/prasarana dibangun juga ada penambahan armada angkutan sungai danau dan penyeberangan (fery ASDP) untuk kelancaran akses ekonomi maasyarakat NTT. Sehingga selain telah beroperasinya feri Ile Boleng yang pengadaannya tahun 2011 dengan rute Kupang Lembata maka pada tahun 2012 akan ada feri dengan rute Kupang – Ende – Aimere – Waingapu. Dengan kapasitas 750 GRT saya yakin KMP Sirung bisa menjawab kebutuhan masyarakat. Tujuan pemerintah adalah mendekatkan pelayanan dan memperpendek jalur transportasi demi kelancaran perekonomian di wilayah ini. Upaya-upaya ini juga sebagai langkah awal kesiapan NTT menjadi tuan rumah di Sail Komodo 2013,” papar Bruno.
Oleh: Marthen Radja