Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Wartawan Erende Pos Minta Perlindungan Kontras

Kamis, 22 Desember 2011 | 03.13

kota.com [KUPANG] – Wartawan Harian Umum (HU) Erende Pos, Dance Henuk dan Endang Sidin akhirnya kabur dari Kabupaten Rote Ndao guna mencari perlindungan di Kota Kupang. Dengan menumpang kapal cepat, Dance dan Endang yang ditemani wartawan Metro TV, A. Taufiq dan Pernanda Kusuma tiba di Kupang pukul 14.00 WITENG, Rabu (21/12/11).

“Di Rote saya tidak merasa nyaman lagi. Apalagi ketika polisi melepas para pelaku yang diduga membakar rumah saya. Karena itu, saya datang ke Kupang, untuk meminta perlindungan dari teman-teman wartawan, Kontras, Cis Timor dan lembaga-lembaga lain yang peduli terhadap masalah yang saya alami,” ujar Dance saat ditemui sergapntt.com di Sekretariat Kontras Nusra di Kupang, Rabu (21/12/11).

Senin (11/12/11) lalu, rumah milik Dance diserang dan dibakar oleh orang tak dikenal. Akibat serangan yang membabi buta itu, rumahnya rata dengan tanah dan ponakannya yang baru berumur 1 bulan tewas ditempat akibat terkena lemparan batu.

Diduga serangan itu akibat pemberitaan yang dilansir HU Erende Pos tentang berbagai dugaan tindak KKN di Rote Ndao.

Sejauh ini polisi telah menetapkan empat tersangka, yakni Sony Nale, Paulus Nale, Simon Zakarias, dan Jorsi Tine. Namun polisi hanya menahan Yonas Nale dan Jorsi Tine.

“Saya tidak tahu kenapa polisi lepas itu pelaku. Itu yang membuat saya takut, makanya saya lari ke Kupang ini,” ucap Dance, lirih.

Menurut Dance, dari keterangan saksi-saksi, para pelaku berencana untuk membunuhnya. Namun niat itu urung karena sebagaian pelaku takut.

“Awalnya mereka berencana membunuh saya. Tapi karena sebagian dari mereka takut, akhirnya mereka hanya melempar rumah hingga mengakibatkan anak saya meninggal, dan membakar rumah saya,” papar Dance.

Setelah berada di Kupang, Dance mengaku legah. Ia bisa sedikit lebih rileks karena jauh dari ancaman. “Sekarang saya bisa lebih santai,” imbuhnya.

Pengakuan yang sama disampaikan juga oleh Endang. Wartawati Erende Pos ini mengaku tidak nyaman di Rote Ndao pasca ancaman yang ia terima dari Jhon Terik, anggota Satpol PP Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rote   Ndao.

“Saya tidak nyaman di Rote Ndao, makanya saya datang menemui teman-teman wartawan, Kontras dan Cis Timor di Kupang,” ujar Endang.

Sementara itu, koordinator Kontras Nusra, Marthen Salu mengatakan pihaknya akan terus mendampingi Dance dan Endang hingga proses hukum bagi para pelaku selesai.

“Kami sangat prihatin dengan masalah yang dihadapi Dance dan Endang ini. Koq bisa begini? Ini sudah sangat keterlaluan. Kami akan mendampingi mereka sampai selesai,” tegasnya, singkat.

By. Chris Parera/www.sergapntt.com