Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Ricardus Wawo, SS, MA: Sebagai Orang Muda, Saya Terpanggil Maju

Jumat, 30 Desember 2011 | 11.46


Kota Online [KUPANG] - FENOMENA kepemimpinan dewasa ini adalah tampilnya pemimpin dari kalangan generasi muda. Sebagai orang muda, saya merasa terpanggil untuk maju dalam pentas suksesi walikota Kupang tahun 2012 mendatang. Ini bukan berarti mengabaikan kaum tua yang dinilai memiliki segudang pengalaman. Namun harus juga diakui, tidak semua kaum tua memahami semua kebutuhan publik yang selalu saja berkembang seiring kemajuan Iptek. Semua pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.

Niat maju dalam pesta demokrasi Kota Kupang bukan karena lemahnya para pemimpin sebelumnya. Namun lebih didasarkan pada sebuah panggilan mengabdi dan melayani  masyarakat.

Kota Kupang merupakan daerah yang menjadi pusat dari semua mobilitas masyarakat. Sebagai masyarakat plural, pembangunan Kota Kupang harus menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. Pelaksanaan pembangunan tidak bisa hanya mengedepankan satu aspek. Semua kebutuhan dasar masyarakat harus mendapat porsi yang sama dalam seluruh proses pembangunan.

Sebagai seorang yang secara khusus belajar tentang Politik Pembangunan Alternatif (S2 di Denhaag - Belanda), ada beberapa kelemahan yang masih harus dibenahi. Kebijakan pembangunan yang dilaksanakan lebih pada kemauan para elit politik. Sehingga kurang mengakomodir kebutuhan masyarakat. Ini dilihat dari usulan yang disampaikan dalam tahapan Musrenbang paling bawah tidak diakomodir dalam kebijakan APBD. Akibatnya, masyarakat menjadi korban kepentingan kaum elit politik.

Seharusnya, masyarakat sipil diikutkan dalam seluruh tahapan Musrenbang hingga pada pembahasan anggaran di lembaga Legislatif. Karena pada tahap inilah, dapat dilihat sejauh mana keberpihakan eksekutif dan legislatif terhadap publik.

Memang diakui, banyak putera terbaik di daerah ini bakal maju dalam pentas suksesi Kota Kupang mendatang. Semua pasti memiliki visi-misi dan program kerja untuk menata Kota Kupang. Namun pertanyaan yang muncul, apakah nantinya mereka tetap komitmen dengan agenda kerja yang telah dijanjikan kepada masyarakat. Jangan sampai masyarakat terjebak dengan janji-janji kampanye tanpa ada tindakan konkrit ketika dipercayakan rakyat untuk memimpin daerah ini.

“Saya menyadari karir politik saya masih panjang. Karena itu, saya berkomitmen melayani masyarakat. Janji yang saya ucapkan, tidak hanya pemanis bibir, tapi diejawantahkan”.

Sebagai orang yang tidak terkontaminasi dalam kepentingan politik Kota Kupang sebelumnya, para pejabat yang dinilai mampu akan diakomodir untuk menduduki jabatan tertentu sesuai keahlian yang dimiliki. Rasionalitas harus dikedepankan, bukan balas jasa atau kedekatan. Sehingga Kota Kupang yang dicita-citakan bersama dapat terwujud.

Selain itu, seorang pemimpin harus mampu mengakomodir semua kepentingan masyarakat dengan tetap berpegang pada aturan yang berlaku. Kebijakan yang dikeluarkan pun haruslah populis dan menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat. Tidak boleh ada kepentingan segelintir kelompok atau elit politik di dalamnya.

Berbekal pengalaman yang didapat di luar negeri seperti di Inggris, Perancis dan Belanda tentang tipe seorang pemimpin yang sungguh merakyat, diyakini bisa diterapkan di Kota Kupang. Di sini, dituntut keberanian dan komitmen sang pemimpin untuk selalu berada bersama rakyat. Keberadaan bersama rakyat tidak boleh hanya karena ada kepentingan politik, tapi setelah kepentingan itu diperoleh, masyarakat diabaikan. Itulah yang harus dicermati semua komponen masyarakat di daerah ini ketika menentukan pilihan.

Semua kandidat yang hendak bertarung pasti memiliki peta-peta kekuatan hingga terjadi pengklaiman massa. Namun masyarakat Kota Kupang sudah dewasa dalam berdemokrasi. Masyarakat sudah cerdas dalam menentukan pilihan. Yang pasti, pada saatnya masyarakat berdasarkan pertimbangan rasional akan menentukan pilihan dari sekian banyak kandidat yang bertarung.

Sebagai kader Partai Demokrat, komunikasi dengan induk partai terus dibangun. Karena tidak semua partai politik di DPRD Kota Kupang mengusung satu paket murni, tentunya komunikasi dengan partai lain harus juga dilakukan. Koalisi partai mutlak untuk memenuhi syarat dalam pengusungan satu paket calon walikota dan wakil walikota.

Catatan Sukses
Lahir di Maunori Flores 12 Januari 1973, Istri  Hermina D. Mesak  Pello SP, Anak Christian Mario Wawo. Pendidikan,  S2  (Master of Arts)  Politik Pembangunan Alternatif  (Politics of Alternative Development) Istitute of Social Studies, Den Haag Belanda (2004-2005). S1 (serja filsafat) STFK Ledelero, Seminari Tinggi St Petrus Ritapiret (1993-1999). Tahun Orientasi Rohani (TOR) Seminari TInggi St Petrus Ritapiret.  Lela-Sika (1992-1993). SMU Seminari Todabelu Mataloko Ngada (1988-1992), SMPK St Petrus Kolilewa, Kecamatan Mauponggo Nagakeo (1985-1988) SDK Lere dan SDK Punage Kecamatan Mauponggo Nagakeo (1979-1985). Pelatihan dan kursus. Kursus kebijakan public Pusat studi Eropa  (center for European studes), Universitas Maastrict Belanda (2004). Kursus kepemimpnan untuk keadilan social (leadership for Social  justice Universitas Birmingham, Inggris (2006), kursus tata pemerintahan yang baik, diselenggarakan Lembaga Bantuan Pemerintah Jerman (GTZ GLG) Denpasar (2007). Kursus pengukuran kinerja perencanaan dan anggaran pemerintah diselenggarakan oleh lembaga bantuan Pemerintah Jerman  (GTZ GLG) Kupang (2009), Kursus Arah Baru Pembangunan  Daerah dan Pembangunan Wilayah. Diselenggarakan oleh Lembaga Beasiswa Pemerintah Belanda  (NEZO) dan Universitas Indonesia, Depok Jawa Barat  (17041 Januari) 2010.

 Pekerjaan; Sekretaris Eksekutif Forum Parlemen  DPRD Prov NTT (2006- sekarang) Dosen Jurusan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana (Undana Kupang 2009-sekarang) Wartawan harian Umum Pos Kupang 2000-2006.

Bidang Organisasi: Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah  Partai Demokrat Provinsi NTT (2009-sekarang). Sekretaris Umum Federasi Olahraga Rekreasi masyarakat NTT (2007- Sekarang). Koordinator Jaringan Advokasi Masyarakat Peduli Good Governance (Jamppeg) Kota Kupang (2009-sekarang). Anggota Persatuan Wartawan Indonesia  (PWI) Cabang NTT  (2000-2006)

By. YPz