Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Paket “Prima” Kecewa, Hasil Kerja Tim 9 Tak Bermanfaat

Sabtu, 18 Februari 2012 | 02.13



 KOTA-Online (Kupang)- PASANGAN Calon Walikota dan Wakil Walikota Kupang periode 2012-2017 Rikardus Wawo dan Melkisedek Lodo Madi (Prima) menyatakan kecewa  atas keputusan DPP Partai Demokrat yang merekomendasikan Jefri Riwu Kore sebagai calon walikota dari partai milik Presiden SBY itu. “Memang kami kecewa. Tapi sebagai kader, kami tunduk terhadap keputusan partai yang lebih tinggi,” kata keduanya.

“Prima” mengaku semua jeri-lelah tim sembilan yang diamanatkan oleh aturan partai, sama sekali tidak diindahkan. Karena rekomendasi tim sembilan kepada DPP berdasarkan mekanisme yang ada di partai, semua tidak berfungsi.  “Prima” mengakui sebagai kandidat Walikota dan Wwakil Walikota, paket ini telah mentaati semua aturan partai secara benar dan disiplin sesuai amanat organisasi tempat dimana keduanya berinduk. “Jadi, memang semua hasil kerja tim sembilan tidak bermanfaat sema sekali. Sampai ketua DPD Demorat NTT, Pak John Kaunang selaku ketua tim sembilan sendiri menyurat ke DPP dengan mencantumkan nama paket kami, yang memenuhi syarat, untuk diajukan oleh Partai Demorat ikut bertarung merebut kursi Walikota, pun tidak dihiraukan,” kata Prima lagi.

Kandidat Walikota Kupang atas nama Jifri Riwu Kore, menurut “Prima” justru tidak mentaati mekanisme yang digariskan partai, namun akhirnya namanya direkomendasikan oleh DPP. “Prima” juga menyebutkan bahwa selain itu hasil fit and propertes yang digelar Tim 9 kemudian menempatkan paket ini pada posisi teratas. “Kami diperlihatkan hasil fit and properties itu, oleh DPP. Bukti lain dari hasil survei Tim 9 kami menempati peringkat satu. Kami lihat langsung di DPP PD di Jakarta. Padahal ada tim lian yang dibetuk DPP, menempatkan kami pada urutan paling belakang,” kata Prima dalam acara temu pers di restauran Teriniti, Kota Kupang, tanggal 18 Februari 2012.

Prima juga menyebutkan, secara diam-diam DPP PD jsteru mengirim tim dari DPP untuk melakukan survei diluar mekanisme partai yang ada. Hasil Survei itu kemudian yang dipake, sementara hasil kerja tim sembilan yang sesuai dengan aturan oragnisasi tidak dihargai dan dianggap tidak berlaku.

“Tim survei yang dibentuk DPP PD itu nyari tidak menyebutkan nama kami ketika bertemu responden. Saya dan Ibu Teda Littik tiak pernah disebut. Tim ini mengarakan kepada nama Jefri Riwu Kore. Tapi tidak masalah. Bagi kami ini sebuah dinamika dalam berorganisasi. Ya, sebagai kader partai kami tetap tu nduk terhadap keputusan partai yang lebih tinggi. Tapi ini sebuah pelajaran berhaga buat kami,” jelas Prima.

“Prima” mengakui, pasangan ini masih tergolong mudah sehingga keduanya masih punya harapan menjadi pemimpin masa depan bagi kota ini. “Prima” juga bertekad bahwa akan terus bekerja mensosialisasi diri sebagai calon pemimpin masa depan. Kami segera membersihkan seluruh baliho “Prima” yang masih terpasang, serta mendukung seluruh proses Pilkada Kota Kupang yang damai, bersih, jujur dan adil. Kami juga menyatakan tidak akan berhenti bergerak mempersiapkan diri menjadi pemimpin Kota Kupang masa mendatang,” tegas Prima. **

Oleh: Yesayas Petrusz